Pada hari Rabu Abu, umat Katolik akan diberi tanda salib dari abu yang terbuat dari daun palma kering yang dibakar. Daun palma ini merupakan daun palma kering yang sudah diberkati dan disimpan sejak Minggu Palma tahun lalu.Dalam kalender Katolik, hari Rabu Abu menjadi hari pertama masa Prapaskah (jelang Paskah). Pemberian abu di dahi menandai dimulainya masa tobat dan persiapan hati selama 40 hari sebelum Paskah. Rabu Abu juga menandakan hari pertama pantang dan puasa Katolik.
Pantang dan puasa dengan makan kenyang satu kali ini merupakan simbol dari tanda pertobatan, silih atas dosa. Selain itu, pantang dan puasa juga berarti turut ambil bagian dalam sengsara Yesus Kristus.Mengapa harus abu?Mengutip , kitab suci mengisahkan abu sebagai tanda pertobatan.Abu juga menjadi tanda kesedihan, penyesalan, sekaligus pertobatan.Oleh karena itu, ketika menerima abu, pastor dan prodiakon pemberi abu akan mengucapkan kalimat,"Bertobatlah dan percayalah pada Injil."Debu juga menjadi sebuah lambang kefanaan manusia. Lewat pemberian abu ini, manusia diingatkan bahwa suatu saat nanti akan mati dan kembali menjadi debu.Dalam kitab Kejadian 3:19 tertulis "Sebab engkau debu dan akan kembali menjadi debu."
VAI E FAZE MESMA COISA (LUC 10, 37) “God in us and above us,” namely, “God in us,” is devalued. The result is a completely different concept of God: God, understood as “God above us,” becomes, as it were, the essence of the creature: the creature is reduced to an essence‐less apparition of the “God above us,” who alone is real and efficacious. Transcendence and immanence are no longer bound together in a tension of opposites, but have become identical.
terça-feira, 25 de fevereiro de 2020
Virus corona: Penyakit menDunia
Banyak pihak yang mengatakan semakin khawatir bahwa virus corona akan mencapai skala pandemi seiring meningkatnya kasus di seluruh dunia.
Penularan terbesar terjadi di China, tetapi di beberapa negara lain seperti Korea Selatan, Italia dan Iran sedang berperang melawan penyakit pernapasan yang disebabkan oleh Covid-19 ini.
Perkembangan di Korea Selatan, Italia dan Iran menjadi alasan mengapa banyak orang cenderung menyebut wabah virus corona menjadi pandemi.
Pandemi terjadi apabila satu penyakit menular tersebar dengan mudah dari manusia ke manusia di berbagai wilayah di seluruh dunia.
Sekitar 77.000 orang di China - lokasi munculnya virus ini pertamakali - terinfeksi dan hampir 2.600 meninggal dunia.
Sementara itu di Iran, angka resmi menyebutkan 95 kasus sekalipun diduga lebih tinggi dari ini. Wakil Menteri Kesehatan Iran termasuk yang positif terinfeksi virus corona.
- Virus corona: Apakah pasien yang terjangkit bisa sembuh?
- Masyarakat Italia 'dihantui' virus corona, turis dan warga keturunan China menjadi sasaran sentimen rasis
- Kematian akibat virus corona melampaui epidemi SARS
Virus ini "sudah pasti" memiliki potensi untuk menjadi pandemi, menurut Direktur World Health Organization (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Namun ia menambahkan: "Kita tak melihat penyebaran virus yang tak terkendali secara global, maka menggunakan kata pandemi tidak sesuai dengan fakta."
Namun tak semua setuju padanya.
Keraguan
"Menurut saya banyak orang yang menganggap situasi sekarang ini sebuah pandemi. Saat ini ada penularan di berbagai wilayah di dunia," kata Prof Jimmy Whitworth, dari London School of Hygiene dan Tropical Medicine, kepada BBC.
Beberapa ilmuwan bahkan berpendapat dua minggu lalu, bahwa yang terjadi saat ini sudah memasuki tahap awal dari pandemi.
Lebih dari 1.200 kasus telah dipastikan di sekitar 30 negara, dan telah menyebabkan 20 orang meninggal.
Italia melaporkan adanya dua kematian baru hari Senin (24/02), meningkatkan jumlah total menjadi lima.
Proporsi kematian pasien yang terinfeksi Covid-19 antara 1% hingga 2%, sekalipun Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa tingkat kematian belum bisa dipastikan.
Hari Senin (24/02), Irak, Afghanistan, Kuwait dan Bahrain melaporkan kasus pertama mereka, semuanya terkait dengan orang-orang yang baru kembali dari Iran.
Beberapa perkembangan lain:
- China mengatakan mereka akan menunda pertemuan tahunan parlemen bulan depan guna "melanjutkan upaya" melawan virus corona.
- Harga emas naik ke harga tertinggi dalam tujuh tahun terakhir karena investor mencari bentuk investasi yang aman.
- Harga saham dunia jatuh seiring kekhawatiran tenang dampak ekonomi dari virus ini.
Direktur Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan hari Jumat (21/02) bahwa kesempatan untuk mengendalikan virus ini semakin "menyempit".
Paul Hunter, profesor perlindungan kesehatan di University of East Anglia Inggris mengamini peringatan ini seraya menyebut kasus di luar China "sangat mengkhawatirkan".
"Titik kritis sesudah kita kehilangan kemampuan untuk mencegah pandemi global tampaknya kian mendekat dalam 24 jam terakhir," katanya hari Senin (24/02).
Can we answer your question on the coronavirus?
Here's what others have been asking
Once you've had coronavirus, will you be immune?
Is the coronavirus worse than flu or Sars?
Who is worst affected by the virus?
Juru bicara WHO Margaret Harris mengatakan kepada BBC bahwa situasinya tidak dianggap sebagai pandemi karena banyak negara yang tengah mengendalikan penyebaran luas virus ini.
"Jika negara-negara ini tidak melakukan apa-apa, kita akan melihat kasus jauh lebih banyak lagi," ujarnya. "Ini yang kami maksudkan sebagai pengendalian."
Apa saja gejalanya?
Tanda-tanda utama infeksinya adalah demam (suhu badan tinggi) dan batuk serta napas pendek dan kesulitan bernapas.
Apa yang harus dilakukan?
Mencuci tangan secara rutin dengan sabun atau jel antiseptik, menghindari kontak dengan orang yang terkena infeksi, serta tidak menyentuh mata, hidung dan mulut dengan menggunakan tangan yang tidak tercuci.
Tutupi batuk dan bersin dengan tisu dan langsung buang ke tempat sampah. Mencuci tangan bisa mengurangi risiko penyebaran penyakit.
Dunia semakin mendekat ke pandemi virus corona
Menurut koresponden medis BBC Fergus Walsh, yang terjadi di Korea Selatan, Iran dan Italia adalah tahap awal terjadinya pandemi.
Di negara-negara itu, kita melihat penyebaran virus yang tak terhubung langsung ke China.
Karantina yang terjadi di Italia merefleksikan apa yang terjadi di China.
Fergus menambahkan, situasi di Iran khususnya mengkhawatirkan karena otorita kesehatan melaporkan virus telah menyebar ke beberapa kota.
Kasus pertama tampaknya muncul di Lebanon dan ini terkait dengan seorang yang datang dari Iran.
Menurut Fergus lagi, kalau pun pandemi terjadi, tetap penting untuk membatasi kecepatan penyebaran virus.
Jika negara-negara ini bisa menahan hingga akhir musim dingin, katanya, ada harapan bahwa suhu yang lebih hangat akan mengurangi ketahanan virus itu bertahan di udara terbuka - seperti yang bisa kita lihat pada flu musiman.
Namun ini bukan sesuatu yang pasti, tambahnya.
Apa itu pandemi?
- Pandemi adalah penyakit baru yang luas penyebarannya ke seluruh dunia
- Wabah viru H1N1 (flu babi) yang membunuh ratusan ribua orang dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO tahun 2009
- WHO tidak lagi secara resmi menamabi wabah penyakit sebagai "pandemi" dan menyatakan istilah ini tetap bisa digunakan "dalam percakapan sehari-hari"
- Kepada berbagai negara tetap diminta untuk membatasi infeksi sembari menyiapkan diri untuk menghadapi penyebaran yang lebih luas
Negara dengan dampak terburuk
Korea Selatan - kasus terbesar di luar China - melaporkan kasus hampir mencapai 1.000 orang dan delapan orang meninggal dunia.
Sekitar 7.700 pasukan dikarantina setelah diketahui bahwa 11 orang anggota militer terinfeksi.
Namun gugus penularan virus terbesar terkait dengan sebuah rumah sakit dan sekte keagamaan di kota Daegu.
Italia melaporkan kasus terbesar di Eropa, 165 kasus, dan mengumumkan sejumlah langkah drastis akhir pekan lalu untuk mengendalikan penyebaran.
Di wilayah Lombardy dan Veneto, beberapa kota kecil diisolasi. Untuk dua minggu ke depan, 50.000 penduduk tidak boleh meninggalkan tempat tanpa izin khusus.
Bahkan di luar zona isolasi, banyak bisnis dan sekolah yang menghentikan kegiatan, termasuk kegiatan-kegiatan olah raga.
Media Italia melaporkan adanya dua kematian hari Senin (24/02) keduanya di Lombardy.
Belum jelas bagaimana virus ini masuk ke Italia, kata pihak berwenang.
Di China, pejabat di kota Wuhan, tempat bermulanya wabah, mengumumkan hari Senian (24/02) bahwa yang bukan penduduk dan tidak menunjukkan gejala, diperbolehkan untuk pergi.
Namun pihak berwenang kemudian mengatakan perintah itu dicabut lagi.
China melaporkan adanya 409 infeksi baru hari Senin (24/02) dan sebagian besar di Wuhan.
Iran mengatakan hari Selasa bahwa ada 95 kasus yang sudah dipastikan, kebanyakan di kota suci Qom. Angka sesungguhnya di Iran diduga lebih tinggi.
Mereka kesulitan mengendalikan wabah dan 15 orang dari yang terinfeksi ini meninggal dunia - kasus kematian terbesar di luar China.
Hari Senin (24/02) seorang anggota parlemen di Qom menuduh pemerintah menutup-nutupi buruknya wabah yang terjadi, sembari menyebutkan adanya 50 kematian di Qom saja.
Namun wakil menteri kesehatan segera membantah pernyataan itu. Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi termasuk yang positif terinfeksi virus corona dan kini melakukan swa-isolasi dan pengobatan.
Saat melakukan jumpa pers bantahan. Harirchi terlihat berkeringat dan berulang kali menyeka alis matanya.
Sementara itu, Korea Utara mengkarantina 380 orang asing dalam upaya menyetop pencegahan virus corona.
Indonesia disebut negara maju oleh AS
Kantor perwakilan dagang Amerika Serikat di Badan Perdagangan Dunia (WTO) sejak pekan lalu menyebut Indonesia berstatus negara maju, bukan lagi negara berkembang.
Status baru Indonesia di mata AS itu dianggap tak berbasis realitas di lapangan.
Sementara kelompok pengusaha yakin keringanan bea masuk akan tetap ada untuk bisnis ekspor mereka ke AS.
Di sisi lain, pemerintah belum mengeluarkan satu pernyataan resmi terkait status Indonesia di mata AS di WTO.
Kepala Badan Perencanaan Nasional, Suharso Monoarfa, berharap Indonesia tetap mendapatkan tarif rendah.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengklaim akan membahas status baru itu dengan pemerintah AS.
- Apa dampak penghentian layanan publik AS pada perekonomian Indonesia?
- Mengapa pengusaha kelapa sawit Indonesia mengancam perang dagang dengan Uni Eropa?
- Apa dampak yang dapat dialami Indonesia jika konflik AS-Iran makin memanas?
Benarkah Indonesia negara maju?
Ekonom di Institute For Development of Economics and Finance, Enny Sri Hartati, menilai secara makro Indonesia memang bisa dikategorikan sebagai negara maju.
Indikatornya, kata Enny, Indonesia merupakan anggota G20 atau kelompok negara dengan perekonomian besar di dunia.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pun dalam beberapa tahun terakhir berada di kisaran 5%.
Meski begitu, menurut Enny pembangunan Indonesia tidak merata. Dampak positif sebagai negara maju disebutnya hanya dinikmati segelintir kalangan.
"Yang menikmati kue pembangunan tidak rata, hanya terkonsentrasi ke 1% penduduk. Jadi status negara maju itu bias," kata Enny via telepon, Senin (24/02).
Sayangnya, tak cuma bias, kata Enny, konsekuensi negatif status Indonesia sebagai negara maju kini harus ditanggung banyak kelompok penduduk.
Enny memprediksi Indonesia bakal kehilangan fasilitas bea masuk ringan untuk ekspor produk ke AS yang kerap disebut sebagai Generlizes System of Preferences (GSP).
"Saat diberikan status negara maju, kita kehilangan fasilitas untuk negara berkembang."
"Memang fasilitas GSP dari AS tidak dimanfaatkan Indonesia karena sebagian besar komoditas ekspor kita tidak termasuk yang mendapat fasilitas GSP. Tapi saat Vietnam masih mendapatkan fasilitas itu, barang-barang Indonesia jadi tidak kompetitif," tuturnya.
Apa kata pengusaha?
Pendapat berbeda diutarakan Shinta Kamdani, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN).
Ia yakin status baru Indonesia di mata AS tidak akan menghapus fasilitas keringanan bea masuk barang impor.
"GSP (Generalized System of Preferences atau sistem tarif preferensial, terkait tarif untuk berbagai produk) tidak akan terpengaruh. Itu akan tetap berjalan. Peningkatan status itu hanya berhubungan dengan WTO," kata Shinta.
"Ini mencakup penyidikan, batas toleransi subsidi yang mereka berikan. Dalam undang-undang di AS ada pembedaan batas toleransi subsidi untuk negara yang berdagang dengan AS."
"Sebagai negara berkembang Indonesia diberi toleransi 2%, sebagai negara maju lebih rendah sekitar 1%. Jadi ini hubungannya hanya dengan WTO, tidak ada kaitan dengan GSP," ujar Shinta.
Isu penghapusan keringanan bea masuk untuk produk Indonesia ke AS ramai diperbincangan sejak 2018.
Shinta berharap, pemerintah terus bernegosiasi dengan AS agar fasilitas itu tetap bisa dirasakan pengusaha Indonesia.
Menurutnya, kemudahan untuk pebisnis AS yang hendak mengekspor barang ke Indonesia merupakan tawaran yang seimbang dengan fasilitas GSP.
"Indonesia harus beri akses untuk produk AS yang masuk, produk holtikultura mereka yang sekarang masalah," tuturnya.
"Yang paling penting adalah mempertahankan GSP. Walau total ekspor ke AS US$1,8 miliar dari total keseluruhan eskpor yang mencapai US$14 miliar, kami ingin pertahankan itu.
"Pemerintah harus memastikan fasilitas itu tetap berjalan karena bisa menego kebijakan itu pemerintah," kata Shinta.
'Tak perlu khawatir'
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, berkata Indonesia tidak perlu khawatir merugi akibat status baru sebagai negara maju di mata AS.
Airlangga berencana membincangkan ini dengan AS secara langsung.
Kalaupun harga produk Indonesia yang masuk ke AS meningkat, ia yakin barang itu tetap laku karena memiliki daya saing.
"Justru kita berbangga, kita kan G20, kita sekarang ekonomi 15-16. Dan kita purchasing power parity kita nomor tujuh. Masa dianggap berkembang?" kata Airlangga di kepada pers di Jakarta, Senin (24/02).
"Kita kadang-kadang sudah maju tapi nggak mau maju."
"Kalau biaya ekspor impor ada nanti perjanjian yang sedang diproses itu bisa diselesaikan bilateral. Kami optimis. Kita punya GSP hanya 20%," tuturnya.
Bukan hanya Indonesia, AS pada saat yang sama juga memberikan status negara maju di WTO kepada China, Brasil, India, dan Afrika Selatan.
Berbeda dengan pandangan AS terhadap status Indonesia di WTO, Dana Moneter Internasional (IMF) masih menganggap Indonesia sebagai negara berkembang.
China, Brasil, India, dan Afrika Selatan pun menyandang status negara berkembang di mata IMF.
Assinar:
Postagens (Atom)