Pada hari Rabu Abu, umat Katolik akan diberi tanda salib dari abu yang terbuat dari daun palma kering yang dibakar. Daun palma ini merupakan daun palma kering yang sudah diberkati dan disimpan sejak Minggu Palma tahun lalu.Dalam kalender Katolik, hari Rabu Abu menjadi hari pertama masa Prapaskah (jelang Paskah). Pemberian abu di dahi menandai dimulainya masa tobat dan persiapan hati selama 40 hari sebelum Paskah. Rabu Abu juga menandakan hari pertama pantang dan puasa Katolik.
Pantang dan puasa dengan makan kenyang satu kali ini merupakan simbol dari tanda pertobatan, silih atas dosa. Selain itu, pantang dan puasa juga berarti turut ambil bagian dalam sengsara Yesus Kristus.Mengapa harus abu?Mengutip , kitab suci mengisahkan abu sebagai tanda pertobatan.Abu juga menjadi tanda kesedihan, penyesalan, sekaligus pertobatan.Oleh karena itu, ketika menerima abu, pastor dan prodiakon pemberi abu akan mengucapkan kalimat,"Bertobatlah dan percayalah pada Injil."Debu juga menjadi sebuah lambang kefanaan manusia. Lewat pemberian abu ini, manusia diingatkan bahwa suatu saat nanti akan mati dan kembali menjadi debu.Dalam kitab Kejadian 3:19 tertulis "Sebab engkau debu dan akan kembali menjadi debu."
VAI E FAZE MESMA COISA (LUC 10, 37) “God in us and above us,” namely, “God in us,” is devalued. The result is a completely different concept of God: God, understood as “God above us,” becomes, as it were, the essence of the creature: the creature is reduced to an essence‐less apparition of the “God above us,” who alone is real and efficacious. Transcendence and immanence are no longer bound together in a tension of opposites, but have become identical.
Assinar:
Postar comentários (Atom)
Nenhum comentário:
Postar um comentário
BOM DIA
A PAZ DE CRISTO E AMOR DE MARIA.
VINDE E VEDE